Postingan

Program Keluarga Harapan anak Kandung negara kesejahteraan (10 argumen ringkas mengapa PKH layak dilanjutkan)

Gambar
“Bangsa Indonesia telah berjanji pada diri sendiri untuk  bekerja mencapai suatu dunia yang lebih baik,                        suatu dunia yang bebas dari sengketa dan ketegangan,  suatu dunia dimana anak-anak dapat tumbuh dengan bangga dan bebas  suatu dunia dimana keadilan dan kesejahteraan berlaku untuk semua orang,           Adakah suatu bangsa menolak janji semacam itu ??" ( Ir. H. Soekarno)   Ketika Sosialisme telah gagal memenuhi tujuan utopisnya membangun kemakmuran, dan berakhir menjadi hegemoni negara atas rakyatnya, kapitalisme bertahan sebagai jalan keluar oleh banyak bangsa, pun akhirnya  bergerak melindas golongan lemah, ide ide untuk melunakkan arogansi kapitalisme agar lebih manusiawi (compassionate capitalisme) bermunculan. Di abad ke 18 hingga permulaan abad ke 19 para Akademisi dan Politisi, bergulat tentang  Konsep Negara Kesejahteraan,sebagai jalan tengah disaat gelombang great depression melanda dunia. Prof. Kranenburg pen

Kerajinan Gerabah tanah Bungku Morowali

Ina Tonto (58), begitu perempuan setengah baya ini kerap disapa. Ditemui ditengah kesibukannya membuat kerajinan gerabah dirumahnya yang terletak di desa Tofuti kec. Bungku Tengah, Morowali (17/05), ibu dari enam orang anak ini sedikit berbagi cerita tentang keahliannya membentuk berbagai macam jenis kerajinan gerabah. Kerajinan gerabah atau tembikar dalam bahasa bungku sering disebut “Inembi”. Inembi dilakukan dengan membentuk tanah liat menjadi berbagai macam jenis dan bentuk seperti guci, tempat dupa, wajan, belanga, tungku, asbak, pot dan vas bunga serta bentuk landscaping lainnya. Campuran tanah liat serta pasir halus yang diolah dalam takaran sesuai mampu menghasilkan ornament-ornament khas yang indah mempesona.

Pulo Paku, eksotika bibir Pantai Morowali

Letaknya yang terbilang strategis karena berada diantara teluk tomini dan teluk Tolo membuat Morowali terlihat mengesankan. Dukungan gugusan pulau-pulau kecil yang tersebar melebar dari timur hingga kearah barat menambah eksotika negeri gemuruh air Morowali nampak tiada duanya Morowali sekurang-kurangnya boleh berbangga memiliki banyak pulau-pulau kecil berpenghuni. Pulau kecil adalah sebuah pulau yang memiliki luas kurang lebih 12 KM persegi. Ditahun 2003 lalu pulau di Morowali ditetapkan sebagai salah satu pulau prioritas atau pulau percontohan dari tiga pulau di Indonesia yang jadi pilot project oleh Dirjen Pemberdayaan Pulau-pulau kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Bayangkan saja, dari sekitar 17.480 pulau kecil di Indonesia, Morowali menjadi salah satu dari tiga pulau prioritas diantaranya.

BAB II : NEW WORLD ORDER (bag I)

Aku di kejutkan dengan sebuah tepukan halus dipundakku,terbangun dan menyadari,orang-orang telah terkumpul untuk shalat subuh berjamaah,bergegas aku mengambil air wudhu dari salah satu sumur tepat dibawah tangga yang langsung menghubungkan lantai dua gedung ini dan tanah kosong samping kiri gedung,disana aku melihat sekumpulan pemuda yang tidak aku lihat hari sebelumnya,mereka berwudhu,jumlah mereka sekitar lima belas orang,di punggung mereka menenteng senjata Kalashnikov MX2,senjata yang umum dipakai para milisi,di berbagai wilayah konflik,senjata ini buatan rusia,hasil pengembangan dari jenis kalashnikov yang memang cukup populer diawal abad duapuluh,aku cukup tahu tentang seluk beluk senjata,surfing internet menjadi bagian hidupku,sebelum hari yang menjengkelkan ini terjadi, detail kalashnikov MX2 juga kutemukan diinternet,yang mulai dirancang sekitar tahun 2013,tepat tiga tahun sebelum aku dilahirkan. Wajah para pemuda ini nampak bercahaya dengan gurat ketegaran yang nampak,jenggot

Sang Peziarah

Gambar
      Sore hari yang merah,mataku menatap kaku di rimbun tulang belulang manusia,di sekitaran jalan yang dulu dikenal sebagai perintis kemerdekaan kota Makassar,tulang-tulang yang dulunya dimiliki jasad cantik dan tampan,kini berselimut debu,kota ini kosong,sudah dua hari aku meninggalkan perahuku,aku kehabisan makanan,terdampar di kota yang lagi-lagi kosong,seperti kota Bulukumba yang kusinggahi sebelumnya,kosong,merah,penuh debu. Ah aku tak tahan lagi,perutku tak menyentuh makanan sejak tujuh hari terakhir,bahkan daun-daunpun sulit kutemukan.tas ransel yang kubawa isinya tak pernah bertambah atau berkurang,namun terasa makin hari makin membebaniku,ransel tua ini menjadi temanku sejak kekacauan ini terjadi. Tidak dapat kupastikan dengan jelas,dari catatanku aku menduga bahwa sejak huru hara ini terjadi aku telah menjadi gelandangan selama Sembilan bulan. Dan beruntung hingga hari ini tas ransel kusam ini masih menemaniku,isinya bagiku amat berharga melibihi dunia dan seisinya,sebuah m

SEX Pranikah,sebuah Konsekuensi yang tak "selezat" Rasanya.

Say NO or NOT.... katakan Tidak atau Jangan SEX Pranikah atau sex bebas ,sebuah Konsekuensi yang tak "selezat" Rasanya. memang tak dapat dibantah bahwa pacaran akan selalu melibatkan tidak hanya kontak perasaan,disana selalu saja ada "sentuhan fisik", kasarnya suka saling raba-raba. ketika di tanyakan pada salah satu pasangan, kok pacaran harus saling raba??? dengan entengnya pasangan itu menjawab " because love is blind ",katanya wajar dong main raba,abis cinta itukan buta (gak ngelihat),jadi main raba dooonk, Gubraaaaak!

sebuah seruan isi hati

Gambar
kau tahu aku hanya hanya seorang lelaki biasa ,seperti lelaki lainnya yang teronggok  basah dalam kubangan ego ,Aku selalu lupa bahwa setiap detik yang kulalui telah membawaku menua... kau tahu aku hanya pria yang bisa menangis saat sendiri,saat lelaki lainnya malu untu menangis,menangis untuk menikmati dan bersuka cita dengan takdirku,telah bersamamu. kau tahu,kita hanya meniti perlahan ketetapan ini,dan pada saatnya kita sama berjalan diatas kehendakNYA. Di saat aku menjadi bodoh,ingin rasanya juga aku berhura-hura,menikmati dunia yang menenggelamkanku dalam ego syahwatku,atau seperti para sufi yang mencari tuhan hanya dengan perasaannya,atau kebodohan lainnya. atau seperti para pemabuk,yang merasa dirinya pemberani setelah menenggak segelas "Bir". atau para pendengki yang menikmati menceritakan Aib yang lainnya demi sebuah sensasi.