Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 12, 2010

Sang Peziarah

Gambar
      Sore hari yang merah,mataku menatap kaku di rimbun tulang belulang manusia,di sekitaran jalan yang dulu dikenal sebagai perintis kemerdekaan kota Makassar,tulang-tulang yang dulunya dimiliki jasad cantik dan tampan,kini berselimut debu,kota ini kosong,sudah dua hari aku meninggalkan perahuku,aku kehabisan makanan,terdampar di kota yang lagi-lagi kosong,seperti kota Bulukumba yang kusinggahi sebelumnya,kosong,merah,penuh debu. Ah aku tak tahan lagi,perutku tak menyentuh makanan sejak tujuh hari terakhir,bahkan daun-daunpun sulit kutemukan.tas ransel yang kubawa isinya tak pernah bertambah atau berkurang,namun terasa makin hari makin membebaniku,ransel tua ini menjadi temanku sejak kekacauan ini terjadi. Tidak dapat kupastikan dengan jelas,dari catatanku aku menduga bahwa sejak huru hara ini terjadi aku telah menjadi gelandangan selama Sembilan bulan. Dan beruntung hingga hari ini tas ransel kusam ini masih menemaniku,isinya bagiku amat berharga melibihi dunia dan seisinya,sebuah m