MOROWALI, Tersedia Segala Investasi Ekonomi (SIE)

penulis Masyhar, SIP
suku To Vana/To Wanaa
SI’E dapat pula berarti Segala Investasi Ekonomi, dari laut, Gunung Hingga Perut Bumi Morowali, Semua telah di sediakan. Pemerintah daerah mengundang para Investor. Segala kemudahan yang ramah tamah siap diberikan.

Bungku, ibukota kabupaten Morowali dapat di tempuh kurang lebih tujuh jam perjalanan dari Soroako, perbatasan  Sulawesi Selatan. Bisa ditempuh dengan waktu yang relative sama dari ibukota Sulawesi Tenggara, Kendari, dengan menggunakan kendaraan roda empat. Bahkan dengan menambah waktu  duduk beberapa jam saja, maka perbedaan jarak antara Bungku dan kota Palu, ibukota Sulawesi Tengah dan kota-kota tadi tidak terasa begitu jauh. Yah, begitu strategisnya posisi kabupaten Morowali, menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang tertarik menanamkan modalnya di kabupaten ini.
Namun alasan wilayah yang strategis saja tentu terlalu sederhana. Kabupaten Morowali  yang memiliki daratan seluas 15.490 kilometer persegi ini, bukanlah nama baru.  Morowali sendiri diambil dari nama sebuah cagar budaya tempat berdiamnya suku to wanaa, yang berarti “gemuruh air”. begitulah ungkapan yang diberikan penduduk  suku pedalaman asli kabupaten  ini.


Sejak zaman kolonialisme Belanda cagar alam Morowali telah bergaung sampai ke daratan eropa, bahkan kalau kita menyusuri arsip-arsip pemerintah Belanda, khususnya di Universitas Leiden, akan kita dapati kenyataan bahwa pemerintah Belanda menganggap spesial cagar alam yang penuh dengan  flora dan fauna eksotis ini.
Morowali sendiri sebagai kabupaten usianya terbilang cukup muda, sepuluh tahun. Seumpama seorang manusia, umur semuda itu tentulah baru dalam tahap mampu membedakan aksara dan bahasa, tapi bagi anda yang baru berkunjung ke kabupaten ini, rasanya akan terkagum-kagum dengan geliat pembangunan yang begitu progresif.
Roda pembangunan mulai di putar sejak kepemimpinan pejabat bupati Tato Masitudju, dilanjutkan dengan penuh semangat oleh Andi Muhammad, bupati selanjutnya. Namun karena alasan teknis birokrasi, sebelum berakhir masa jabatannya, Andi Muhammad menyerahkan urusan pengelolaan kabupaten yang kaya sumber daya alam ini kepada wakilnya Datlin Tamalagi.
Dimasa kepemimpinan Datlin,  promosi dan pengembangan daerah secara masiv dan terencana mulai digelorakan, hasilnya cukup terlihat dan dirasakan hingga tiba masa kepemimpinan Anwar Hafid. Usianya terbilang sangat muda namun terobosan-terobosan yang dilakukannya begitu nyata.
Paradigma yang digunakannya bukan lagi “mengejar” ketertinggalan tapi “melompat” agar segera sejajar dengan daerah maju lainnya di Indonesia. Ini bukan sekedar paradigma teoritis. Program-program pembangunan pemerintah kabupaten Morowali baik fisik maupun non fisik mengacu pada Grand Strategi lima tahunan yang salah satus pointnya mengacu pada usaha menjadikan Morowali sebagai kabupaten Agribisnis atau kabupaten SI’E (Lumbung) di tahun 2012.

Kekayaan Etnik dan Harmoni
 Negeri kaya berpenduduk sekitar 175 ribu jiwa. Terdiri dari etnis Asli daerah ini seperti Bungku dan Mori  dan beberapa etnis lainnya yang datang dari luar daerah morowali seperti jawa, Bali, Buton, Nusa tenggara dan juga etnik Bugis, berpadu dalam harmoni etnik menambah kekayaan khazanah dan katalog budaya di daerah ini. Semuanya bekerja dan berkarya membangun daerah ini.
Islam menjadi agama mayoritas di daerah ini. Pemeluknya sebagian besar etnik Bungku dan etnik pendatang lainnya, etnik Mori sebagian besarnya beragama Kristen, bahkan di daerah ini kita dapat menjumpai banyak bangunan-bangunan pura  Hindu-Bali.   Selain itu, di daerah suku-suku pedalaman Semisal To wanaa masih dijumpai kepercayaan-kepercayaaan tradisionil dan primitive. Masyarakat yang plural ini tidak menjadi kendala pembangunan. Imbas kerusuhan daerah tetangga beberapa waktu yang lalu tidak mempengaruhi muamallah dan toleransi antar pemeluk agama di morowali yang hidup rukun dan ramah tamah kepada sesama dan para pendatang.

Segala Investasi Ekonomi di sediakan
 Wilayah Morowali terbagi atas 14 Kecamatan, Datarannya terbentang diapit oleh Propinsi-propinsi  Sulawesi yang terbilang maju. Wilayah perairannya membentang biru di perairan teluk Tolo yang menjadikan wilayah ini begitu kaya sumber daya Alam.
Daratan Kabupaten ini pula menyimpan deposit bahan tambang aneka rupa yang begitu banyak seperti minyak bumi, nikel, bijih besi, dan batubara. Bahan galian lainnya juga ditemukan secara merata hampir di semua kecamatan seperti chromit, marmer, batu gamping, onyx, hingga batu kapur.
Wilayah perairannya menyediakan kekayaan yang tidak akan habis untuk di manfaaatkan, mulai dari ikan tangkap berbagai jenis, lobster (panggo), kepiting bakau, dan rumput laut yang hidup begitu subur diperairan ini. Bahkan bagi anda peziarah “Backpacker” tidak akan kehabisan inspirasi menikmati pesona wisata daerah ini, mulai dari kuliner unik, Air terjun Tujuh susun Mempueno, Hingga menyelami budaya masyarakat pedalaman To wana yang eksotis, atau hanya untuk  sekadar membeli oleh-oleh karajinan asli daerah yang bisa anda jumpai di seantero wilayah kabupaten ini.
Sepanjang perjalanan anda dari Propinsi manapun menuju morowali, anda akan terkagum-kagum dengan Hijaunya sawah dan membentang luasnya perkebunan dengan berbagai komoditinya. Semua pemandangan komplit itu hanya akan anda temukan di Morowali. Semua sektor tadi bergerak dinamis dan terarah demi pembangunan daerah ini.

Sektor  Kelautan dan Perikanan
      Garis pantai kabupaten Morowali kurang lebih 500 kilometer. Luas perairan laut Teluk Tolo yang dikenal sebagai fishing ground sekitar  29.962,88 Km2 memiliki potensi biotik yang jenis dan jumlahnya cukup banyak. terdiri dari berbagai jenis ikan, kepiting bakau, cumi-cumi, gurita, rumput laut dan kerang mutiara.
      Sedangkan untuk perikanan budidaya antara lain tambak dan kolam dengan jenis potensi udang windu, bandeng, ikan mas, nila dan udang gajah. Potensi budidaya rumput laut di daerah ini menjadi primadona.
 Area pengembangan rumput laut terbesar di kecamatan Menui Kepulauan dan Bungku Selatan dengan luasnya tidak kurang dari 3 ribu hektar. Sementara untuk sektor ini, pemerintah telah menyediakan dana bagi kelompok petani Rumput laut. Saat ini, ada sekitar 200 kelompok telah merasakan manfaatnya, bantuan itu untuk pembelian berbagai peralatan seperti tali, bibit, alat pelampung, sebagiannya untuk insentif para petani.
Selain itu Potensi Budidaya Teripang tidak kalah hebatnya, tersedia kurang lebih 189 hektar lahan yang siap dimanfaatkan petani dan tersebar di Kecamatan Bungku Selatan, Bungku Tengah, Menui Kepulauan serta Bungku Utara..   Sedangkan usaha tambak dan budidaya ikan air tawar pun tidak kalah potensial, pemerintah tetap memberikan perhatian khusus untuk bidang ini.
    Pemerintah kabupaten Morawali membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para investor di sektor kelautan dan perikanan ini. Khususnya bagi sektor pertanian rumput laut yang menjadi primadona kelautan demi terwujudnya SI’E Morowali.

Sektor Pertanian dan Perkebunan
        Sektor pertanian dan perkebunan merupakan andalan Morowali sebab sebagian besar penduduknya bekerja disektor ini sebagai petani. Lokomotif perekonomian Morowali bahkan sebagian besar digerakan dari bidang pertanian dan perkebunan. Kontribusinya terhadap PDRB sekitar 60 %.
Sektor pertanian ini didominasi tanaman pangan dan hortikultura seperti padi, palawija serta buah-buahan. Sedangkan perkebunan masih didominasi oleh sawit, karet, dan kakao. Selain itu komoditas perkebunan lainnya seperti kelapa, cengkeh, kopi, pala, dan kemiri memiliki prospek pengembangan yang terus meningkat. Untuk kelapa sawit, luas daerah yang ada mencapai 17 ribu hektar. Sedangkan  perkebunan karet tidak kurang dari 3 ribu hektar.
    Usaha pertanian ini menjadi salah satu lokomotif andalan dalam mewujudkan SI’E, pemerintah morowali memberi perhatian besar terhadap peningkatan produksi Padi Sawah. Bupati Morowali memiliki keinginan yang kuat akan menjadikan Morowali sebagai Lumbung pangan Sulawesi tengah di tahun 2012. Berbagai regulasi lunak diciptakan untuk menyokong upaya ini. Pelatihan dan pengembangan kemampuan petani serta penerapan tekhnologi tepat guna dilaksanakan.
Tidak tanggung-tanggung, Anwar hafid selaku bupati Morowali mengajak serta perwakilan petani untuk melakukan studi perbandingan ke kabupaten Sidrap Sulawesi selatan, untuk melihat bagaimana pemerintah dan petani didaerah tersebut mengelola pertanian khususnya Padi dan menjadikan kabupaten tersebut surplus beras setiap tahunnya.  Tentu harapannya Morowali melompat dan segera sejajar dengan daerah itu dalam hal produksi padi.

Sektor Pertambangan
    Kabupaten ini menyimpan deposit tambang yang cukup besar, seperti minyak bumi , Nikel, Besi dan chromit yang ada di perut bumi Morowali tidak akan habis di eksploitasi sampai setengah abad  kedepan.
    Lapangan Tiaka Blok trili di Kecamatan Bungku Utara, 17 mil lepas pantai kecamatan ini misalnya, memiliki cadangan minyak bumi sebesar 106,65 juta barrel minyak (MMBO), dari sekitar 6 Sumur yang ada, dapat diproduksi 6000 barrel perhari. Bahkan dalam kandungan lapangan tiaka ini ada gas ikutan sebanyak 3,5 ton cubic feet (TCF). Sebagian besarnya terbuang, bisa jadi karena belum ada investor yang mau memanfaatkannya.
    Untuk tambang nikel pemerintah Morowali gigih mencari investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini, dengan luas areal 150 ribu hektar, lokasi menyebar hampir di sebagian wilayah morowali. dengan cadangan diperkirakan sampai 8 juta WMT. Beberapa Perusahaan siap dan telah menanamkan Modalnya di Kabupaten ini.  sebut saja  PT Bintang Delapan Mineral, yang telah membangun basecamp pengolahan di Kecamatan bahodopi, sedangkan PT INCO walaupun masih dalam tahap ekplorasi telah menunjukkan komitmennnya untuk melakukan eksploitasi, sambil menunggu rampungnya kesiapan-kesiapan teknis.
    Chromit merupakan bahan galian yang banyak digunakan dalam industry baja, dan industri bahan kimia cadangannya diperkirakan mencapai 1 juta ton terdapat di kecamatan bungku barat dan Bungku tengah, begitu juga dengan batu gamping dan onyx.  Dari hasil pemetaan geologis, cadangan bahan tambang yang tersebar di kecamatan petasia, lembo, bungku utara dan bungku selatan ini, cadangannya  mencapai 30 juta meter kubik dengan luasan ladang tidak kurang dari 25 hektar.
    Bagi Investor yang tertarik mengolah marmer silahkan berkunjung ke daerah ini, anda akan menemukan kualitas tingi dan variasi warna dari putih, abu-abu,merah kehitaman, merah kecoklatan dan abu-abu kehitaman. Cadangannya sangat banyak, tidak akan habis bahkan hingga para investor  yang menanamkan modalnya di bidang ini, punya cucu. Hanya saja untuk bahan tambang seperti batu bara Kaolin,fosfat,batu giok dan batu kapur masih dalam tahap penyelidikan dan belum di ketahui pasti seberapa besar cadangan yang dikandung di perut bumi Morowali,tapi para geologist percaya sepenuhnya bahwa mineral tambang tersebut menyebar disebagaian besar kecamatan morowali dan cadangannya cukup banyak.
Sektor Budaya dan pariwisata
Berwisata saat ini tidak lagi sekadar menjadi pengisi waktu kosong, tapi telah menjadi gaya hidup. Dunia pariwisata menjadi ladang investasi yang tidak akan pernah kehabisan peminat. Pemerintah Morowali menyadari sepenuhnya hal itu, Olehnya itu dikembangkan secara terpadu dan terencana model kepariwisataan di Morowali agar menjadi destinasi domestik dan mancanegara yang komplit.
     Terdapat berbagai jenis obyek wisata di morowali yang sedang dalam upaya penataan komprehensip seperti Cagar Alam Morowali , Danau Lowo, Danau Tiu, Permandian Air Panas (Lebo), Permandian Panapa (Lembo), Permandian Korowalelo (Lembo), Permandian Gontara (Mori atas),Air Terjun Wosu (Bungku Barat), Air Terjun Mempueno, Permandian Tompaika (Bungku Tengah), Permandian Ulumpa (Menui Kepulauan). Sedang dikembangkan pula obyek wisata pulau dan pantai seperti  Pulau Rumba,Pulau Pengia,Pantai/Permandian,Lokasi Marga, Satwa Pantai Burung Maleo (Bungku Barat),Pantai siliti ,Pulau Langala ,Pulau Tiga ,Tanjung Vatu Manu,Tanaman Laut Pulau Tokobae,Situs Lambolo
Bagi anda yang suka dengan permandian Alam dan air terjun, silahkan berkunjung ke Mempueno atau Tompaika di desa sakita kecamatan Bungku tengah,Cukup dengan seribu rupiah saja, anda akan menikmati pemandian dari mata air pegunungan yang jernih dan begitu sejuk.
Tempat eksotis lainnya adalah cagar alam Morowali di Bungku utara, yang telah terkenal sampai daratan eropa, cagar alam menyimpan berbagai Flora dan fauna eksotis, didalamnya hidup masyarakat to wanaa yang masih memegang tradisi secara kuat.  Cagar alam dan Komunitas suku pedalaman ini sering menjadi destinasi turisme dan penelitian di kabupaten ini.
Satu lagi yang menarik, Jika anda pernah menyaksikan Film Jurasic park, di Film itu ada adegan yang memperlihatkan telur raksasa Dinosaurus, Dengan ukuran sedikit lebih kecil, telur itu anda akan jumpai di obyek wisata pantai penangkaran Burung maleo.di desa Wosu Bungku Barat. Jangan salah sangka, Burung maleo bukanlah Dinosaurus melainkan Burung Jenis Megapodius  (Macrocephalon maleo) termasuk satwa langka yang dilindungi.
Kekayaan alam ini Morowali adalah anugerah Tuhan, dipercayakan untuk di jaga dan dilestarikan  oleh masyarakat Morowali yang terkenal ramah tamah dan religius. Selamat datang di Bumi gemuruh air Morowali.

Komentar

  1. kayak pernah baca di majalah oase Morowali. tulisannya mantap...

    BalasHapus
  2. yup bener bang..kebetulan saya nyambi sebagai redaktur pelaksana di majalah OASE,majalah promo pertama di kabupaten morowali,kebetulan pimpinan redaksi kami juga adalah rekan,guru,tempat share saya dalam tulis menulis,seorang blogger muda Indonesia Bahrun samran...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL SEJARAH TARIAN TRADISI MASYARAKAT BUNGKU “L U M I N D A”

Dunui Makanan Khas Masyarakat Bungku

Kerajinan Gerabah tanah Bungku Morowali