Teknik sederhana memancing cumi-cumi yang efektif !!!


 by : Masyhar

Bagi sebagian orang memancing adalah hoby yang tak dapat direpresentasikan, memancing memiliki efek psikologi tersendiri bagi para pelakunya, getaran alat pancing saat ikan dan sejenisnya memakan umpan,memiliki getaran perasaan tersendiri yang sulit digambarkan,apalagi jika hasil tangkapannya besar...wooow,ingin rasanya setiap detiknya berada di area pemancingan. Bagi masyarakat Bungku (kab Morowali- Sulawesi tengah) areal pemancingan terkhusus bagi mereka yang hanya sekedar menjalani Hoby (bukan nelayan) biasanya dermaga Bungku di kelurahan Marsaoleh menjadi tempat yang paling sering diserbu,tempat alternatif lainnya seperti di pantai sekitar Nambo Unsongi juga menjadi alternatif yang makin ramai.. memancing ikan nampaknya bukan perkara yang terlalu sulit,namun juga tidak mudah bagi para pemula,perlu diperhatikan teknik,umpan dan waktu-waktu yang tepat untuk memancing, Kali ini kami tertarik untuk membahas sedikit mengenai teknik memancing Cumi-cumi,semua pasti udah pernah memakannya,tapi bisa jadi suatu saat anda tertarik untuk memancing cumi,berikut ini sedikit teknik pemancingannya kami uraikan secara singkat.

Sekilas tentang Cumi
Cumi – cumi adalah spesies yang merupakan bangsa cephalopods dan masuk dalam ordo Teuthida. Cumi – cumi memiliki hubungan kekerabatan dengan gurita namun dengan bentuk kepala yang simetris panjang dan dilindungi oleh mantel. Secara anatomik, cumi – cumi memiliki delapan lengan dengan tentakel di lengannya.

Cumi – cumi memiliki kekhasan yakni terdapat semacam sirip di bagian tubuhnya yang digunakan untuk berenang. Cumi – cumi juga memiliki mata yang sangat tajam seperti jenis ikan dan hewan vertebrata yan g lain. Maka dari itu penggunaan umpan udang yang berwarna cerah adalah salah satu cara untuk menarik ikan ini untuk memakannya. Memancing dengan menggunakan umpan buatan memang lebih efektif daripada menggunakan umpan yang udang yang asli, karena biasanya cumi – cumi menggunakan matanya yang tajam saat mencari makan.

Lokasi Memancing
Untuk mancing cumi anda bisa mencoba dari atas dermaga, perahu atau dari karang-karang pinggir
pantai laut. Hindari memancing di lokasi dengan arus yang sangat deras karena cumi biasanya
tidak bermain di lokasi seperti ini. Dasar laut harus memiliki gugusan rumput laut atau karang
sebagai tempat berlindung cumi. Idealnya air laut harus berwarna cerah/bening, ada sedikit
angin (angin darat bukan angin laut) dan kedalaman laut berkisar antara 2-6 meter. Jika
mancing di atas dermaga, perhatikan bekas tinta (dari cumi) di lantai dermaga. Bekas tinta ini
menunjukkan bahwa anda telah menemukan lokasi yang tepat untuk mancing cumi.

 Jenis-jenis umpan mancing cumi dan fungsinya

    1. CAPELLA / SQUID JIG / UDANG-UDANGAN

 • Type Umpan :
    1. Untuk air dangkal (Semi floating – dgn cirinya timah kecil), efektif digunakan untuk perairan dangkal 1 sd 2 meter.
    2. Air sedang (Sallow – dgn cirinya timah sedang) efektif digunakan untuk perairan sedang 3 sd 4 meter
    3. Air dalam ( Deep – cirinya timah besar) efektif digunakan untuk perairan dalam diatas 4 meter dan berarus agak kencang.

    • Teknik Mancing :
    Umpan ini biasa lebih populer digunakan dgn cara/teknik casting,
 ukuran untuk casting mulai dari size 1” sd 3.5” dan jika lebih besar 4” ke atas lebih efektif digunakan untuk trolling malam hari pada saat terang bulan.
 • Warna :
    Warna yang menjadi favorit adalah adalah yang cerah atau dominant
 orange, pink, blue, green dan kombinasi dari warna tersebut.

    • Bahan Body :
    1. Plastik
    2. Fiber
    3. Kayu

    • Target Cumi :
    Cumi karang/calamari/juhi/bigfin, sotong, cumi jarum dan terkadang gurita

       • Tips :
    1. Pada saat pertama kali casting gunakan dahulu mulai dari ukuran yang kecil,
 tujuannya adalah untuk mengetahui ukuran cumi yang ada dispot tersebut. Jika sudah diketahui ukuran cuminya maka sesuai umpan/capella dgn cumi tersebut, krn biasanya cumi kecil sangat jarang (takut ) untuk memakan umpan yang lebih besar dari ukuran cumi sendiri.
    2. Jika pada saat casting kondisi arus kencang gunakanlah capella yang bertimah berat atau capella untuk air dalam
agar capela tidak melayang dan dapat menjangkau dasar air.
3. Jika saat pertama kali casting tidak mendapat sambutan, usahakan ganti umpan/capella dengan warna lainnya dan jika strike gunakan capela tersebut seterusnya dan jika strike berkurang ganti kembali dgn warna lainnya.
    4. Jika casting atau trolling malam lebih efektif gunakan capella GID (glow in the dark)

Waktu Memancing
waktu terbaik untuk mancing cumi adalah saat pagi hari (jam 6.00-9.00) dan menjelang malam
(jam 18.00-21.00). Jika anda mancing di lokasi dengan lampu penerangan buatan seperti dermaga
atau pelabuhan, maka anda bisa mancing sepanjang malam, Cumi akan tertarik dengan sinar lampu
yang terang. cari posisi/lokasi dermaga yang paling terang.

Aksi
Lemparkan capela sejauh mungkin dan biarkan tenggelam sebentar kira-kira 10 detik. Berikan
sentakan pendek pada capela untuk mendapatkan perhatian cumi. Segera setelah anda melihat sang
cumi mencengkeram capela, anda harus menggentak secara perlahan agar mata pancing tersangkut
kemudian gulunglah reel secara perlahan sampai cumi mendekat ke jaring serok anda. Kadangkala
gerakan menghentak hanya akan menakuti cumi, maka anda harus memperhatikan sang cumi dengan
seksama untuk melihat reaksinya terhadap capela.

Komentar

  1. saya ijin repost ya, bermanfaat sekali. tenang sya akan cantumkan sumbernya. join site saya di fajrimotivator.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL SEJARAH TARIAN TRADISI MASYARAKAT BUNGKU “L U M I N D A”

Dunui Makanan Khas Masyarakat Bungku

Kerajinan Gerabah tanah Bungku Morowali